
Tanaman kelapa sawit membutuhkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Sehingga diperlukan daun yang banyak.
Disatu sisi, pelepah kelapa sawit akan menyulitkan pemanenan kelapa sawit. Beberapa pelepah harus dipotong untuk memudahkan proses pengambilan buah.
Maka harus ada ukuran pelepah yang pas, artinya tidak terlalu banyak dan tidak pula terlalu sedikit. Jumlah optimal diantara 48-56 pelepah untuk tanaman muda.
Pruning atau Penunasan adalah proses pemotongan pelepah kelapa sawit yang tidak diperlukan secara berkala untuk memudahkan proses pemanenan dan menjaga kebersihan tanaman (sanitasi)
Adapun maksud dan tujuan penunasan (pruning)
- Memudahkan pemanenan, baik pemotongan dan melihat buah secara visual.
- Mencegah buah brondolan tersangkut pada sela-sela ketiak pelepah
- Memudahkan proses penyerbukan secara alami
- Sanitasi / kebersihan tanaman, sehingga tanaman tidak mudah ditinggali hama
- Memudahkan pekerjaan penyemprotan, pemupukan dan pengutipan brondolan (untuk tanaman muda)
Namun perlu diperhatikan bahwa pruning tidak boleh dilakukan secara berlebihan (over pruning). Ini bisa menyebabkan penurunan produksi karena berkurangnya tingkat fotosintesis dan tanaman menjadi stress.
Gejala over pruning yang umum dapat dilihat diantaranya
- Meningkatnya bunga betina gugur
- Peningkatan bunga jantan
- Penurunan berat janjang rerata (BJR)
Agar efektif, pruning membutuhkan pengawasan yang tepat, pelatihan secara berkala dan menggunakan alat yang tepat.
Sebelum tanaman memasuki usia menghasilkan (TM) sebaiknya tidak boleh melakukan penunasan apapun. Hal ini dimaksudkan tanaman masih dalam proses generatif sehingga jumlah pelepah belum maksimal.
Pekerjaan penunasan untuk tanaman muda hanya diperkenankan membuang pelepah terbawah dan pelepah kering agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu.
Perhatian :
Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu