Kelapa sawit memiliki 8 pelepah pada setiap ruas yang membentuk spiral, pelepah termuda berada pada bagian pucuk dan tertua berada pada spiral terbawah. Jika dihitung maka ada 1 pelepah pada pucuk + 8 pelepah dibawahnya (sehingga total pelepah ada 9).
Pelepah-pelepah baru lebih cepat tumbuhnya pada tanaman sawit muda (proses generatif masih tinggi), sehingga tidak dibenarkan untuk melakukan pruning pada fase ini. Jika dilakukan, maka dikhawatirkan akan mengganggu tumbuh kembang tanaman sawit kedepannya.
Pruning pada fase tanaman muda hanya diperbolehkan untuk tujuan sanitasi. Pruning sanitasi dilakukan untuk membuang pelepah yang tua/mati.
Teknik pruning kelapa sawit
- Pemangkasan pelepah dilakukan serapat mungkin dengan batang pohon — Selain mengurangi losses, ini bertujuan agar brondolan tidak tersangkut pada sisa potongan pelepah. Sisa brondolan yang tertinggal pada ketiak pelepah bisa mengalami pembusukan dan mengundang hama penyakit seperti kumbang kelapa. Pruning pelepah tidak boleh melukai batang pohon.
- Lakukan pemangkasan mengikuti alur pohon kelapa sawit — Jika arah pelepah ke sebelah kanan, maka lakukan pruning dari sebelah kiri. Ini bertujuan agar tidak tertimpa pelepah dan mengakibatkan cedera.
- Untuk pohon kelapa sawit muda tidak dibenarkan pakai kapak — Sebaiknya gunakan dodos, jika tanaman sudah tinggi bisa dilakukan dengan menggunakan egrek yang biasa digunakan saat memanen sawit.
- Pelepah yang telah dipotong dikumpulkan dan dirumpuk di gawangan mati — Bisa dengan menerapkan rumpukan berbentuk "U". Tidak dibenarkan membuang sisa pelepah ke parit. Pelepah sisa pruning dapat memberikan unsur hara dan menjaga kelembapan tanah. Sehingga pertumbuhan akar menjadi lebih baik.
Aturan Songgo
Jumlah pelepah yang optimal pada pokok kelapa sawit adalah minimal 56 - 64 pelepah. Perlu diperhatikan bahwa jumlah ini harus tetap dijaga agar proses fotosintesis pada tanaman tetap optimal.
Apa yang dimaksud dengan songgo 1, songgo 2 dan songgo 3 ?
Songgo artinya jumlah pelepah yang menyangga atau menopang buah kelapa sawit. Dengan menggunakan aturan songgo, maka ditetapkan pelepah yang menopang berjumlah 8 buah atau "songgo satu", didefinisikan sebagai satu baris spiral dibawah buah.
Songgo dua artinya dua baris spiral atau 16 pelepah, songgo tiga artinya tiga baris spiral atau 32 pelepah.
Pemanen perlu memahami bahwa aturan ini harus dipahami dengan baik, agar ketika menurunkan buah tidak asal potong pelepah (over pruning). Jika aturan songgo diterapkan dengan baik, maka sistem "curi buah" bisa dilakukan. Curi buah artinya menurunkan buah tanpa memotong pelepah dibawahnya.
Songgo tiga diterapkan pada tanaman berusia muda (3-4 tahun), songgo dua pada tanaman berusia (5-8 tahun) dan songgo satu pada tanaman yang suda tinggi (diatas 9 tahun).
Tidak dibenarkan melakukan pruning pada tanaman sakit / defisiensi, cukup lakukan pruning hanya membuang pelepah kering / mati saja. Selalu pertahankan jumlah pelepah yang ideal yaitu sekitar 56 - 64 pelepah
Perhatian :
Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu