Topik bahasan mengenai upah adalah hal yang selalu menarik untuk dibahas. Dalam setiap perusahaan tentu ada cara berbeda-beda dalam menentukan komponen upah karyawannya. Begitu pula dengan perkebunan kelapa sawit.
Standar gaji perkebunan kelapa sawit tidak sama di beberapa tempat tergantung wilayah. Sistem pengupahan juga ada yang mengikuti aturan pemerintah, dan masih ada yang masih mengikuti aturan peninggalan belanda.
Sebagai contoh di Sumatera, yang mana pengusaha perkebunan pada umumnya mengacu pada angka dari Badan Kerja Sama Perusahaan Perkebunan Sumatera (BKS-PPS) dan aturan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang membayar gaji buruh kelapa sawit sedikit lebih rendah dari UMK/UMSK.
Namun ini tidaklah selalu lebih buruk, karena ada beberapa komponen tambahan seperti natura dan subsidi tempat tinggal (rumah dinas) yang biasanya masuk dalam komponen tambahan non upah sehingga upah buruh sawit lebih baik dibanding beberapa perusahaan lainnya.
Apa saja perbedaan komponen upah pada perkebunan sawit jika dibandingkan dengan perusahaan pada umumnya?
Berikut komponen upah berdasarkan standar gaji perkebunan kelapa sawit dan perhitungannya
Perhatian :
Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu