Faktor-faktor yang mempengaruhi harga TBS selanjutnya adalah ketersediaan buah kelapa sawit di pasaran.
Dalam hukum pasar buah kelapa sawit bisa mengalami kenaikan harga. Faktor supply dan demand akan mempengaruhi harga kelapa sawit.
Karena kelapa sawit lebih banyak diserap oleh ekspor maka seringkali harga bisa naik dan turun karena fluktuasi harga minyak nabati dunia. China, India dan negara-negara eropa adalah negara-negara pengimpor minyak sawit terbesar.
Sawit adalah sumber minyak nabati yang memiliki rasio produksi per areal paling tinggi dengan tanaman nabati lainnya.
Sawit dapat menghasilkan setidaknya 4,17 ton per hektar bila dibandingkan dengan tanaman sumber minyak nabati lainnya yang tertinggi kedua seperti kedelai, yang hanya mampu menghasilkan 0,39 ton per hektarnya.
Namun dengan ketersediaan buah kelapa sawit di pasaran yang menurun akan meningkatkan harga kelapa sawit.
Ada masa dimana tanaman kelapa sawit bisa menghasilkan lebih banyak buah rata-rata dalam satu tahun.
Sebagai contoh, pada umumnya produksi kelapa sawit akan meningkat seiring dengan musim penghujan tiba.
Disamping itu pemupukan yang tepat guna dan sesuai dengan dosisnya juga akan menambah efektivitas produksi kelapa sawit.
Bila produksi rata-rata per areal kelapa sawit mengalami penurunan (buah trek), pada umumnya pasar akan beralih ke sumber minyak nabati lainnya.
Jika minyak kelapa sawit langka di pasaran, maka harga otomatis akan akan meningkat (kekurangan pasokan).
Suatu hal yang lazim apabila kenaikan harga kelapa sawit juga bergantung pada komoditas lainnya seperti minyak bunga matahari, rapeseed, kedelai, dan lainnya.
Perhatian :
Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu