0


Home » Astronautika » SpaceX

Perluas jaringan internet. SpaceX kembali luncurkan 60 satelit Starlink

Internet network expansion. SpaceX launched more 60 Starlink satellites

Perluas jaringan internet. SpaceX kembali luncurkan 60 satelit Starlink

Hari ini 20 Januari 2021 waktu setempat, SpaceX dengan proyek internet satelit raksasanya, Starlink, kembali luncurkan 60 buah satelit ke orbit rendah bumi (low earth orbit/ LEO). Peluncuran ini merupakan peluncuran roket perdana SpaceX di tahun 2021.

Roket yang membawa muatan satelit ini sukses meluncur dari Kennedy Space Center, Merritt Island, Florida Amerika Serikat dengan kondisi cuaca cerah namun cukup berangin.



Apa itu Starlink Internet?


Apa itu Starlink Internet?

Peluncuran Falcon 9 dari masa ke masa, SpaceX

Starlink internet adalah layanan internet berbasis satelit yang merupakan produk unggulan SpaceX. Starlink sendiri masih dalam tahap pengembangan (beta) yang direncanakan akan mengorbitkan 42.000 satelit ke LEO.

Proyek satelit dengan sistem konstelasi yang baru pertama di dunia untuk komersial ini akan menarget pangsa pasar untuk pelanggan di daerah terpencil (remote area) yang sangat sulit mendapat koneksi internet. Cara kerja Starlink adalah interkoneksi jaringan internet antar satelit dengan menggunakan sinar/cahaya.

Pengujian kecepatan internet Starlink


Pengujian kecepatan internet Starlink

Internet Starlink di Pikangikum, kota terisolasi di provinsi Ontario, Kanada

Di ruang angkasa tidak ada hambatan udara sehingga internet Starlink diklaim memiliki latency yang lebih rendah sehingga dapat lebih cepat ketimbang kabel fiber optik yang ada di bumi.

SpaceX mengatakan distribusi bandwidth 1 Gigabit per detik akan lebih mudah dicapai jika satelit telah lebih banyak mengorbit. Pada saat ini Starlink hanya mampu memberikan koneksi internet sekitar 150 Megabit per detiknya.

Kota paling terisolasi di dunia, Pikangikum


Kota paling terisolasi di dunia, Pikangikum

"Isu terbesar disini adalah sumber informasi, konektivitas internet untuk pendidikan dan kesehatan. Dengan ini akan memberikan sedikit harapan bagi generasi lebih muda" Billy Joe Strang, Otoritas kesehatan di Pikangikum, SpaceX

Warga kota Pikangikum sangat bersuka cita dengan peluncuran internet Starlink ini, sebagai informasi Pikangikum adalah kota kecil berpenduduk 2443 jiwa yang sangat terisolasi di dunia.

Kota yang sangat dingin dan bersalju ini terletak di provinsi Ontario, Kanada. Untuk dapat ke pulau ini harus menempuh perjalanan dengan pesawat sekitar 3 jam perjalanan dari ibukota Ontario.

Tingkat pengangguran yang mencapai 90% dan fasilitas yang buruk menyebabkan Pikangikum memiliki tingkat bunuh diri tertinggi dari seluruh kota yang ada di dunia.

Kehadiran internet Starlink tentu membawa angin segar bagi perekonomian, sosial dan budaya bagi warga disana yang sudah terisolasi sejak kota ini dideklarasikan pada 1875

Baca juga : 2021 era keemasan luar angkasa dan teknologi astronautika dimulai

Pendaratan booster tingkat pertama Falcon 9


Pendaratan booster tingkat pertama Falcon 9

momen sesaat setelah tingkat pertama Falcon 9 berhasil mendarat dengan sempurna

SpaceX menyebut kondisi berangin ini adalah suatu tantangan tersendiri untuk melihat ketahanan dan seberapa batas kemampuan roket Falcon 9 ketika akan meluncur dan mendarat kembali untuk bisa digunakan kembali (reusable). SpaceX menyebut kondisi ini sebagai Envelope Expansion

Roket Falcon 9 yang membawa satelit Starlink memiliki 9 mesin propulsi yang ditenagai Merlin engine. Mesin yang berbahan bakar jenis RP-1 (Rocket Propellant-1 atau Refined Petroleum-1) ini dikembangkan secara mandiri oleh perusahaan swasta SpaceX. RP-1 adalah bahan bakar yang mirip dengan minyak tanah.

Ini adalah kali pertama roket tingkat pertama telah digunakan ulang sebanyak 8 kali, ini merupakan rekor terbaik SpaceX dalam menggunakan roket yang bisa reusable. SpaceX mengatakan roket tingkat pertama memang di desain untuk 10 kali peluncuran ulang.

Max-Q ditempuh dalam waktu perjalanan 2 menit 41 detik dengan kecepatan 7900 km/jam. Max-Q ini adalah kecepatan tertinggi yang bisa ditahan oleh material roket, ini disebut kecepatan dinamis maksimum sehingga roket akan sedikit diperlambat sampai melewati atmosfer sebelum dipercepat kembali untuk mencapai orbit yang di butuhkan.

Pada ketinggian 99 kilometer dari bumi, roket tingkat pertama (stage 1) dapat melepaskan diri dengan baik, kemudian dilanjutkan dengan pelepasan fairing.

Roket tingkat pertama berhasil mendarat dengan mulus di stasiun pendaratan roket bergerak yang berbentuk kapal tongkang yang dinamakan Of course I still love you. Ini menandakan kesuksesan rekor pendaratan roket secara vertikal SpaceX yang ke 72 kalinya tanpa kegagalan.

Baca juga : SpaceX Starship SN9 Roket Prototipe Elon Musk siap-siap meluncur pekan ini

Peluncuran satelit Starlink berlangsung mulus


Peluncuran satelit Starlink berlangsung mulus

Satelit berhasil dilepaskan 1 jam kemudian, pantulan cahaya matahari menambah keindahan pemandangan dari luar angkasa

Sekitar 1 jam setelah peluncuran, 60 satelit ini berhasil dilepaskan dari muatan dengan lancar. Dalam beberapa hari, atau sepekan kemudian satelit-satelit ini secara otomatis akan menyusun dirinya sendiri, membentuk konstelasi satelit agar posisinya sesuai dengan susunan yang diharapkan.

Ini bisa terwujud karena adanya sistem pendorong ion pada satelit. Pendorong ion membuat satelit bisa bergerak bebas di ruang angkasa. Nantinya satelit-satelit ini akan bertugas selama 5 tahun dan akan dijatuhkan kembali secara terkontrol ke bumi jika masa operasionalnya berakhir. Ini menandakan SpaceX berhasil perluas jaringan internet dengan meluncurkan 60 satelit Starlink ke orbit.

Di masa yang akan datang satelit baru akan diluncurkan kembali untuk menggantikan tugas satelit-satelit yang telah pensiun.

Profil SpaceX, pelopor internet Starlink


Profil SpaceX, pelopor internet Starlink

markas SpaceX di Rocket Rd, Hawthorne, Amerika Serikat, sumber headquarteroffice

SpaceX adalah perusahaan swasta asal Amerika Serikat. Perusahaan ini dimiliki oleh sang terkaya dunia Elon Musk. SpaceX merupakan ide Musk untuk menciptakan kolonisasi manusia di planet Mars. Ambisi Musk menargetkan Mars bisa terhuni 1 juta jiwa pada tahun 2050 dengan proyek Starship.

Inti bisnis dari SpaceX adalah peluncuran roket komersial untuk kebutuhan militer, swasta dan perorangan dari berbagai negara. Sumber pendanaan SpaceX lainnya diantaranya adalah proyek Starlink Internet, sebuah layanan internet masa depan dengan memanfaatkan konstelasi satelit di orbit bumi. SpaceX juga bekerjasama dengan NASA untuk proyek transportasi astronot di stasiun luar angkasa (ISS)

Berbeda dengan NASA yang lebih tertutup, SpaceX selalu menyiarkan secara langsung setiap misi yang dilakukan pada kanal youtube resmi miliknya. Saat ini pengembangan roket SpaceX yang paling mutakhir adalah roket Starship SN9 yang baru-baru ini melakukan tes pembakaran statis (static fire test) yang ketiga kalinya.

Sebelumnya prototipe roket Starship mengalami penundaan peluncuran dikarenakan adanya penggantian beberapa mesin Raptor dan pengujian gas Helium untuk mengatasi kendala kekurangan tekanan pada ruang bakar saat melakukan manuver terjun (belly flop). Diharapkan roket SN9 dapat meluncur dalam waktu dekat.

Disclaimer : Artikel ditulis berdasarkan pengamatan di SpaceX, segala informasi dapat berubah seiring pengembangan teknologi astronautika yang dikembangkan SpaceX.


Ikuti terus artikel terbaru seputar penjelajahan ruang angkasa dan astronautika lainnya di Semangkablog. Jika artikel ini bermanfaat silahkan bagikan ke teman dan rekan kamu yah! Terima kasih telah membaca.

Rate Artikel


Komentar Artikel

Perhatian :
Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu



Contoh : email_saya@gmail.com



Komentar berhasil di-input
Error!

Artikel Lainnya


Artikel Terbaru


menu techsains.com

Media Sosial