
Attenuation juga terjadi pada sinyal elektromagnetik yang dipancarkan lewat udara. Itulah sebabnya jaringan wifi yang kita gunakan sehari-hari di ponsel hanya dapat bekerja beberapa puluh meter saja.
Udara sebagai medium rambatan akan mengurangi kekuatan sinyal, terlebih saat kondisi hujan dimana kerapatan udara dan air turut melemahkan pancaran sinyal wifi.
Hal ini juga berlaku dengan sinyal wireless lainnya seperti sinyal seluler (3G dan 4G).
Perangkat akses poin jaringan nirkabel (wireless) yang umum seperti 2.4 GHz dan 5 GHz umumnya memiliki indikator untuk melihat seberapa besar nilai attenuation.
Nilai attenuation ini bisa dilihat dari sisi backend akses poin dan diukur dengan satuan desibel (dB).
Perlu diperhatikan, beberapa perangkat mungkin menampilkan satuan dBm. Ini sebenarnya sama saja, perbedaannya dBm merupakan satuan daya (bisa bernilai positif atau negatif) dengan skala logaritmik 1000.
Konversi antara dB dan dBm dapat diperoleh dengan menambahkan atau mengurangi 10log (1000) atau 30. Jika attenuation pada tampilan radio sebesar -30 dBm berarti nilainya adalah -1000 mW(miliwatt) atau -1 Watt
Terkadang beberapa radio menampilkan attenuation sebagai noise floor, itu sama saja
dBm atau dBmW (desibel-miliwatt) adalah satuan tingkat yang digunakan untuk menunjukkan bahwa gain / attenuation dinyatakan dalam desibel (dB) dengan mengacu pada satu miliwatt (mW).
Ingat kembali jika gain nilainya positif dan attenuation bernilai negatif.
Perhatian :
Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu